Perahu Terbalik, Satu Keluarga Hilang

AGAM, METRO – Satu keluarga hilang tenggelam setelah perahu yang ditumpangi terbalik, Senin (23/1) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Perahu bermuatan sesak itu tak kuat menahan arus saat melintas Batang Masang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigonagari, Kabupaten Pasaman.
Ketiga korban, Erman (45) bersama putranya, Aurel (2) serta keponakan, Cahya berumur 4 tahun, tidak berhasil selamat. Sedangkan tujuh penumpang lainnya selamat, setelah berhasil berenang hingga ke tepi sungai.
Menurut seorang penumpang selamat Syafril, pagi itu, mereka menaiki perahu sebagai transportasi untuk menuju sawah yang akan digarap. Sebagian besar masyarakat Kampuang Binjai, Jorong Binjai, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, pergi berladang, berangkat dengan menumpang perahu di Batang Masang.
”Tidak ada firasat apa-apa saat kami naik perahu. Kami sudah biasa naik perahu untuk menyeberang,” ungkapnya.
Akan tetapi, saat perahu sampai di tengah, kejadian buruk itu tiba. Perahu yang dipenuhi penumpang mulai tidak stabil. Bahkan, mesin perahu mati. ”Perahu langsung terbalik dan seluruh penumpang ikut tenggelam. Saya berusaha bertahan dan berenang ke tepi. Sedangkan, Erman dan anak-anaknya terus terbawa arus yang sangat kuat,” sebutnya.
Sementara itu, tujuh penumpang selamat adalah, Syafril, Neli, Upiak, Jek, Ilih, Falda, dan Fian. Sedangkan, pada pukul 15.00 WIB, bocah Aurel ditemukan tewas.
Aurel ditemukan mengapung sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Senin sore, korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dikebumikan.
Terpisah, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Hasrizal, perahu terbalik berada di sungai Batang Masang, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam yang berbatasan langsung dengan Pasaman. Kesepuluh orang tersebut merupakan warga Kampuang Binjai, Jorong Binjai, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari.
Saat kejadian, arus sungai di Pulau Gadang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, cukup deras.  “Kesepuluh korban merupakan warga Pasaman. BPBD Agam langsung melakukan pencarian, karena  dekat dengan lokasi korban hanyut,” ungkap Bambang.
Dikatakan, pencarian melibatkan petugas BPBD, Polsek Palembayan, Satpol PP, Dinsos Agam, Polres Agam, PMI dan warga sekitar saat ini sedang menyisir sungai. Titik awal pencarian bertempat di Muaro Tantang Jorong Kotogadang, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, atau sekitar 2 kilo meter dari lokasi kejadian.
Arus Deras, Mesin Perahu Dimatikan
Ia menjelaskan, peristiwa tersebut berawal saat mereka menyeberang sungai dengan menggunakan perahu atau kapal ponton yang biasa digunakan warga sebagai sarana transportasi untuk pergi ke ladang. Namun, perahu yg dikemudikan Syafril diterjang arus deras, sehingga air masuk ke dalam perahu.
Mendapati hal itu, Syafril langsung mematikan mesin perahu, namun terbalik. Keterangan dari Syafril, mereka biasanya menuju ke sawah selalu menggunakan perahu. Tetapi, nahas kali ini, ketika air masuk perahu dan mesin dimatikan tiba-tiba perahu terbalik.
”Saat perahu diterjang arus sungai sangat deras, sehingga air memasuki perahu. Lalu, saya mematikan perahu untuk menghindari resiko, tetapi harus tambah deras sehingga perahu terbalik,” jelasnya.
Syafril berhasil selamat, dengan berenang dan memegang apapun yang bisa menahan badan saya dari terseret derasnya arus sungai.
“Saat ini kami masih di lapangan kondisi di TKP saat ini sedang diguyur hujan, ini cukup menyulitkan pencarian karena menyebabkan derasnya arus sungai. Mudah-mudahan kedua orang korban yang hilang bisa ditemukan dengan cepat. BPBD Pasaman juga sudah mendirikan posko,” ungkapnya.
Sementara, Camat Tigonagari Darmawi mengatakan, sebagian warga memang sudah terbiasa menaiki perahu sebagai transportasi untuk pergi ke sawah berladang. Sebelum kejadian, atau pada Minggu malam, sebagian besar wilayah Tigonagari diguyur hujan lebat.
”Ya, mungkin arus sungai tidak bersahabat setelah Minggu malam daerah Tigonagari dilanda hujan deras. Mudah-mudahan ayah dan anak-anaknya itu berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Aparat kepolisian bersama warga dan pihak keluarga juga sudah berusaha mencari para korban. Namun, belum ada tanda-tanda jejak keberadaan mereka,” pungkas Darmawi. (p/cr6)

Exit mobile version