PADANG, METRO – Membiarkan anak-anak di bawah umur bermain ombak di tepi pantai, berisiko tinggi. Maut bisa saja mengintai setiap waktu. Hal inilah yang dialami dua pelajar Sekolah Dasar (SD) yang asyik bermain ombak di Pantai Purus, Simpang Olo Ladang, Kecamatan Padang Barat, Senin (23/1) sekitar pukul 16.15 WIB. Bocah tersebut tenggelam diseret ombak.
Korban bernama Muhammad Restu (8), ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi pertama terseret. Korban kedua, Rosulena Hia (10) ditemukan 200 meter sekitar satu jam setelah tenggelam. Kedua korban merupakan warga Jalan Purus V, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat.
Kejadian itu berawal ketika empat bocah, Ratali (9)— adik korban Rosulena Hia dan Rahmat (6), adik dari Muhammad Restu pergi mandi-mandi ke pantai. Setiba di pantai, kedua korban langsung mandi. Sedangkan, adik kedua korban berada di pinggir pantai bermain pasir.
Namun, saat sedang kedua korban berenang di tepi pantai, tiba-tiba ombak besar menerjang kedua korban. Saat itu juga keduanya langsung tergulung ombak. Mengetahui kakaknya tenggelam, Ratali langsung berteriak meminta bantuan kepada warga.
Mendengar teriakan minta tolong, warga langsung melakukan pencarian. Petugas kepolisian, Basarnas, Padang Baywatch dan PMI juga ikut membantu pencarian.
Ratali (9), adik dari Rosulena, mengatakan sebelum kejadian, ia bersama sang kakak pergi ke pantai untuk bermain pasir saja. Namun, setiba di pantai, kakaknya bersama M Restu malah berenang di pantai. Sedangkan, Ratali hanya bermain pasir di pinggir.
”Saya sudah melarang agar kakak tidak usah mandi, karena ombak besar. Tapi, kakak bersama Restu tetap berenang di pantai. Lalu, tiba-tiba saja ombak besar datang dan kakak dengan Restu langsung menghilang tergulung ombak,” sebut Ratali.
Saya langsung berteriak meminta tolong kepada warga. Saya bersama kakak dan teman-teman lain memang sering main di pantai,” kata Ratali yang masih duduk di bangku sekolah kelas 4 SD.
Sementara itu, di RS Bhayangkara, ibu dari Rosulena Hia, tidak kuasa menahan tangis. Tangisan Aslina Daili (43), tidak terbendung ketika mendapat informasi jika anaknya ditemukan tenggalam.
Wanita single parents yang ditinggal mati suaminya itu, tak menyangka anak perempuannya itu telah meninggal dunia. Padahal, saat meninggalkan rumah untuk pergi bekerja, kedua anaknya masih bermain di depan rumah.
”Saya selama ini telah melarang anak-anak untuk tidak bermain di pantai. Saat kejadian saya sedang bekerja di kawasan Veteran. Tiba-tiba polisi datang member kabar, jika anak saya tenggelam di pantai,” tutur Aslina.
Sesampai di rumah sakit, Aslina hanya bisa melihat anak ketiganya itu sudah tak bernyawa lagi. “Ketika diberi kabar pak polisi, saya bergegas meninggalkan pekerjaan dan langsung ke rumah sakit. Saat saya lihat di kamar jenazah, ternyata benar itu anak saya,” ungkapnya sambil meneteskan air mata memeluk anak bungsunya.
Menurut salah warga, Musrianto (45) mengatakan sebelum tenggelam terbawa arus ombak, ia sempat melihat empat orang anak datang ke pantai dan kemudian dua orang berenang di pantai sedangkan dua orang lagi menunggun di pinggir. Namun, beberapa menit berenang, ia melihat dua bocah tersebut terseret ombak hingga tenggelam.
”Saya bekerja sebagai tukang parkir di dekat Pantai Purus. Saya melihat ada dua anak digulung ombak,” kata Musrianto.
”Sekitar 15 menit pencarian, satu orang bocah ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian. Sedangkan satu korban lainnya, ditemukan ratusan meter dari lokasi kejadian. Pada saat itu, ombak memang tinggi, dan di kawasan itu memang jarang orang mandi-mandi,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Padang Barat Kompol Syahrul Chan mengatakan, kedua korban tersebut meninggal dunia setelah terseret arus laut, dan memang pada saat kejadian ombak tengah pasang. Selain itu, gelombang juga tinggi.
”Setelah ditemukan kedua anak-anak itu dibawa ke rumah sakit. Saat kejadian, cuaca tidak bagus, air laut pasang dan ombak tinggi. Sekali lagi kita imbau agar orang tua dan siapapun yang ingin bermain di pantai lebih berhati-hati. Awasi anak-anak jangan biarkan bermain sendiri,” tegas Kapolsek. (rg)
Komentar