Dikenal Sadis, 4 Pelaku Dibekuk
PADANGPARIAMAN, METRO – Meski terbilang masih muda, namun komplotan penjambret asal Padangpariaman ini, terbilang berani dan sadis terhadap para korban. Mengincar kaum hawa, terutama ibu-ibu, empat penjambret R (18), E (17), D At (18) dan (25), beraksi sangat rapi dan selalu berhasil kabur dari kejaran aparat kepolisian.
Akan tetapi, petualangan kejahatan komplotan ini, berakhir Senin (16/1) sekitar pukul 05.00 WIB. Jajaran Polsek Batanganai yang sudah sering menerima laporan dari masyarakat, berhasil menciduk keberadaan komplotan penjambret itu. Keempat pelaku, R, E, D, dan At yang berada dalam rumah di kawasan Korong Banda Cino, Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batanganai, kaget saat melihat kedatangan polisi. Melihat polisi, keempatnya berusaha melawan petugas kepolisian.
Selain melakukan aksi perlawanan, para pelaku juga berusaha kabur dari kepungan petugas. Melihat pelaku sudah melawan, dan lari, aparat Polsek Batanganai menembak pelaku. Dor… Dor… suara letusa membuat nyali pemuda-pemuda pengangguran itu ciut. Timah panas pun bersarang di kaki mereka.
”Ya, petugas di lapangan harus menembak, karena ada perlawanan dari komplotan yang dikenal sadis itu. Timah panas bersarang dibetis mereka,” sebut Kapolres Padangpariaman AKBP Rudy Yulianto, Selasa (17/1).
Darah yang mengucur dari betis, membuat komplotan ini menyerah. Keempatnya berhasil digelandang aparat ke Mapolsek. Saat dibekuk, polisi mengamankan tiga unit sepeda motor yang dipakai saat beraksi berhasil diamankan.
Ketika menjalani pemeriksaan, komplotan ini mengaku sudah beraksi sejak tahun 2016. Untuk safety dan menghindari aparat polisi, mereka sengaja beraksi hanya pada malam hari. Sebelum menetapkan sasaran, komplotan ini juga “bergerilya” mencari sasaran.
”Para korban komplotan ini hanya perempuan saja, terutama ibu-ibu. Biasanya, setelah melihat ada sasaran yang tepat, pelaku beraksi. Jika korban melawan atau mempertahankan tasnya, pelaku tidak segan-segan merebut sehingga korban akan terjatuh dan terluka,” ulas Kapolres.
Kepada polisi, R, E, D, dan At mengaku, jika mereka hanya mengincar kaum saja. Saat beraksi, mereka hanya bertugas dua orang saja.
Meski pelaku sudah mengaku, namun penyidik masih berusaha mengungkap dimana saja komplotan ini beraksi. Kapolsek Batanganai Iptu Nofrizal Chan menyebut, kuat dugaan selain R, E, D dan At, masih ada pelaku lain yang masuk dalam komplotan pencuri spesialis malam hari tersebut.
“Bisa saja masih ada rekan-rekan mereka berkeliaran sekarang. Pengakuan para pelaku, hasil jambret dibagi rata dan digunakan untuk beli narkoba serta bersenang-senang,” tugas Kapolsek. (efa)
Komentar