PDG.PARIAMAN, MTRO–Gubernur Sumatra Barat H Mahyeldi menyatakan bangkitkan industri alsintan dalam Propinsi Sumatra Barat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatra Barat bersama Bupati Padangpariaman Suhatri Bur mengunjungi industri citra dragon di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padangpariaman, kemarin. “Kita sekarang melakukan peninjauan terkait perkembangan industri Alat Industri Pertanian (Alsintan) yang ada di Sumatra Barat,” kata Gubernur Sumatra Barat H Mahyeldi, kemarin.
Gubernur mengaatakan pada zaman dahulu Sumatra Barat memiliki banyak industri seperti ini dulu kurang lebih berjumlah 40 industri “Mudah-mudahan secara bertahap produk yang dibuat oleh industri Sumatra Barat bisa masuk kedalam e-katalog hingga tingkat Nasional, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk lainnya,” ungkapnya
Ia juga menambahkan saat ini Provinsi Sumatra Barat tengah membuat pakan ternak, sehingga ini juga akan membuka lapangan pekerjaan mengingat kebutuhan daging di Sumatra Barat sangat tinggi.
Sehingga katanya, jika pakan ini berhasil maka tidak perlu lagi mengimpor daging dari luar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging tersebut. Ia juga berpesan agar Pemerintah daerah beserta seluruh perangkat dan masyarakat agar lebih mengoptimalkan potensi yang ada
Sementara itu Bupati Padangpariaman Suhatri Bur memberikan apresiasi atas perkembangan industri Citra Dragon dimana awalnya hanya memproduksi tempat tidur dan sekarang sudah membuat mesin perontok padi. “Semoga seiring berjalannya waktu Industri Citra Dragon dapat kembali bangkit dan bisa mempekerjakan ratusan karyawan kembali seperti sebelumnya dan semoga Citra Dragon dapat masuk dalam e-katalog Sumbar hingga Nasional,” ujarnya.
Kemudian Direktur Citra Dragon H Edi Putra alias Ujang Citra Dragon menceritakan sejarah citra dragon yang berdiri pada tahun 1976 yang awalnya hanya bengkel biasa.
Seiring dengan berjalannya waktu lanjutnya, dan didukung oleh Dinas Pertanian dengan mengunjungi bengkel dan memberikan pelatihan, sehingga industri ini bisa menjadi maju dan lebih berkembang hingga saat ini.
“Pencapaian ini bukanlah hal yang mudah banyak tantangan yang ditemui untuk membangun ini salah satunya pertentangan dari masyarakat yang menganggap ini sebuah persaingan dan mengambil mata pencaharian mereka. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu dan alat yang dihasilkan indsutri ini diterima ditengah masyarakat terpakai karena prinsip industribkita alat tepat guna sesuai dengan keadaan dilapangan. Bengkel ini juga menerima pesanan dari luar, juga menerima masukan dari masyarakat dengan prinsip kepuasan pelanggan prioritas utama,” terangnya mengakhiri. (efa)