“Tanpa Porprov, pembinaan atlet di tingkat kabupaten/kota menjadi kurang bergairah. Dampaknya terlihat jelas pada prestasi Sumatera Barat di PON terakhir yang mengalami penurunan,” tambahnya.
Ketua Umum KONI Sumbar Hamdanus turut menegaskan pentingnya PORPROV sebagai tolok ukur pembinaan olahraga di daerah.
“Porprov adalah fondasi prestasi olahraga Sumbar. Dari sinilah lahir atlet yang akan mewakili provinsi di ajang nasional. Karena itu, kami menekankan agar perencanaan kali ini matang dan menyeluruh,” tegas Hamdanus.
Ia juga menjelaskan bahwa penetapan venue masing-masing cabang olahraga akan diputuskan melalui rapat kerja KONI Provinsi Sumbar dalam waktu dekat. Kabupaten/kota yang menjadi penyelenggara pertandingan terbanyak akan mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah pembukaan dan penutupan Porprov 2026.
Kesepakatan hasil rapat ini akan menjadi dasar bagi KONI dan Dispora Sumbar dalam menyusun rencana teknis pelaksanaan PORPROV Sumatera Barat 2026, termasuk pembagian tanggung jawab, anggaran, dan koordinasi lintas daerah.
Dengan digelarnya kembali Porprov setelah absen selama delapan tahun, diharapkan semangat pembinaan olahraga di daerah kembali tumbuh, dan prestasi Sumbar di tingkat nasional, khususnya PON, dapat bangkit kembali. (rom)














