“Koperasi kita kawinkan dengan MBG. Koperasi menyediakan bahan, petani memproduksi, dan dapur MBG mengeksekusi. Dengan begitu, perputaran uang MBG tetap di Ampek Angkek,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa seluruh bahan pangan MBG harus diambil langsung dari petani lokal. “Koperasi Merah Putih akan menjemput hasil petani. Kita ingin KDMP dan BUMNag menjadi pemasok utama MBG agar roda ekonomi berputar di nagari sendiri,” tambahnya.
Ia juga menyoroti rencana pembangunan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Nagari Ampang Gadang, yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan itu, Bupati memperkenalkan program Nagari Kreatif Hub berbasis masjid, yang akan dilaksanakan serentak di 32 masjid pada 16 November 2025. Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat.
“Masjid Al-Manar sudah menjadi contoh nyata. Hasilnya positif. Ke depan, semua masjid kita harapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan kreativitas umat,” kata Bupati Benni.
Menutup rapat, Bupati juga mengingatkan seluruh pengecer dan distributor pupuk agar tidak menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kalau ada yang menjual di atas HET, segera laporkan. Kita akan tindak tegas, termasuk mencabut izinnya,” tegasnya.
Rapat yang digelar di masjid ini sekaligus menjadi wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam menjalankan program unggulan “Agam Bangkik dari Surau”, yang menekankan pemerintahan berbasis nilai-nilai spiritual dan kedekatan dengan masyarakat. (pry)















