“Kami wajib siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Karena kita tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi,” tutur Dody.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional, Dody menyebut Kementerian PU tengah menyiapkan call center nasional yang dapat dihubungi masyarakat bila terjadi bencana. Layanan ini akan berfungsi sebagai jalur cepat koordinasi dan penanganan lapangan.
“Nomor darurat tersebut nantinya akan disebarluaskan melalui media sosial resmi dan pemerintah daerah agar mudah diakses warga,” ujarnya.
Dody juga menekankan pentingnya koordinasi cepat antarinstansi agar tidak terjadi kesenjangan informasi di lapangan, terutama terkait peringatan dini cuaca ekstrem. Menurutnya, kecepatan menjadi faktor krusial dalam menyelamatkan korban dan menekan dampak kerusakan.
“Koordinasi lintas lembaga dan kesiapan personel harus menjadi satu sistem yang utuh. Tidak ada ruang untuk terlambat, karena setiap menit berarti nyawa,” tandasnya.
Kementerian PU melalui unit-unit teknisnya akan terus melakukan monitoring infrastruktur vital seperti bendungan, jembatan, dan jalan nasional agar tetap berfungsi optimal selama periode cuaca ekstrem.
Dengan langkah kesiapsiagaan terpadu ini, pemerintah berharap penanganan bencana dapat berlangsung cepat, efektif, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat. (jpg)












