Kepala Lapas Narkotika Sawahlunto, Ressi Setiawan, didampingi Ikhsan Al Afaf (Kasubsi Pembinaan) dan Doni Okta Sanjaya (Kasubsi Admisi dan Orientasi), mengatakan bahwa para warga binaan juga dilatih membuat batik kombinasi memadukan teknik tulis dan cap untuk menghasilkan produk lebih kreatif dan bernilai jual. “Kami berkomitmen memberikan pembinaan, terapi, dan pelatihan kemandirian kepada seluruh warga binaan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan,” ujar Ressi. Saat ini, Lapas Narkotika Sawahlunto menampung 507 narapidana kasus narkoba, baik pengguna maupun pengedar, dengan masa hukuman bervariasi. (pin)
Laman 2 dari 2















