Ketua Pelaksana Lomba sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNP, Ny. Hilma Krismadinta, menegaskan, lomba kuliner ini bertujuan menjaga dan melestarikan resep tradisional rendang dan teh talua sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau dan Indonesia. “Lomba ini juga diharapkan mempererat kekompakan dan sinergitas antar Civitas Akademika UNP,” ujar Ny. Hilma.
Sementara itu, Sekretaris UNP, Dr. Erianjoni, M.Si., menambahkan, lomba marandang menjadi simbol integrasi budaya Minangkabau melalui kuliner dan menandai terciptanya silaturahmi di lingkungan kampus.
“Kami berkomitmen mengadakan lomba ini setiap tahun karena mahasiswa yang berkuliah di UNP berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negara sahabat,” jelasnya.
Dr. Erianjoni juga menegaskan, UNP perguruan tinggi pertama di dunia yang menyelenggarakan lomba marandang dan teh telur secara resmi di tingkat kampus. “Ini bagian dari usaha kami memperkenalkan budaya Minangkabau kepada seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa internasional,” tutupnya.
Acara ditutup dengan tradisi makan barapak atau makan bajamba, sebuah kebiasaan Minangkabau yang menekankan kebersamaan tanpa memandang status sosial. Semua peserta makan bersama dalam satu ruangan dan dari satu wadah sebagai simbol persatuan dan silaturahmi. (fan)
















