Pascakebakaran, BPBD Padang langsung bergerak cepat dengan mendirikan tenda darurat berukuran besar sebagai tempat tinggal sementara bagi para korban yang kehilangan tempat tinggalnya.
“BPBD Padang mendirikan tenda darurat sebagai respon cepat bagi warga yang rumahnya hangus terbakar,” ujar Kepala BPBD Padang Hendri Zulviton.
Dikatakan Hendri, tenda sementara tersebut dapat menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Bahkan, BPBD juga siap menambah tenda jika tidak bisa menampung seluruh warga yang terdampak.
“Tenda ini akan berdiri sesuai kebutuhan di lapangan. Jika diperlukan, personel siap menambah tenda tambahan. Selain tenda, kami juga menyalurkan perlengkapan keluarga (family kit) untuk membantu korban yang kehilangan barang-barang rumah tangga mereka,” ujar Hendri.
Dipicu Bakar Sampah
Sementara itu, Kapolsek Padang Selatan AKP Yudarman mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali terlihat berasal dari tempat pembakaran sampah di salah satu sudut permukiman.
“Cuaca panas dan angin kencang membuat api cepat menjalar dan membakar rumah-rumah di sekitarnya,” ujar AKP Yudarman, Kamis (9/10).
Mengetahui kejadian tersebut, warga berusaha memadamkan api sambil menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang. Sekitar pukul 10.25 WIB, sebanyak 15 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi, dibantu satu unit mobil dari Dit Samapta Polda Sumbar.
“Upaya pemadaman berlangsung dramatis karena api cepat merambat di tengah permukiman padat. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.10 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 19 rumah ludes terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp800 juta,” jelas Kapolsek.
AKP Yudarman menegaskan, semua korban merupakan warga Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, dan sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas. Setelah dipadamkan, pihaknya telah memasang garis polisi (police line) di lokasi kebakaran dan melakukan olah TKP.
“Kami juga membantu menertibkan arus lalu lintas, mengamankan area, serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan korban terdampak. Penyelidikan sementara mengindikasikan bahwa sumber api berasal dari pembakaran sampah yang tidak diawasi dengan baik,” tutupnya. (brm)














