“Mesir menunggu 28 tahun untuk kembali ke Piala Dunia. Kini mereka berhasil lolos dua kali dalam tiga edisi terakhir — 2018 dan 2026,” tulis media Inggris itu.
Selain Salah, pemain seperti Omar Marmoush juga berperan penting dalam tim asuhan Rui Vitória. Namun, tak bisa dipungkiri, kehadiran Salah tetap menjadi pembeda utama. Sejak debutnya di level internasional, mantan pemain AS Roma itu selalu menjadi motor serangan sekaligus inspirasi bagi rekan setimnya.
Sementara di Liverpool, muncul wacana agar Salah diistirahatkan demi memberi ruang bagi formasi diamond tanpa winger — guna mengakomodasi pemain baru seperti Alexander Isak dan Hugo Ekitike. Namun, keputusan untuk mencadangkan Salah bukanlah hal mudah.
Kualitas, pengalaman, dan mentalitas juara yang dimiliki sang bintang membuatnya tetap jadi aset vital bagi The Reds. Arne Slot diperkirakan akan mencari pendekatan taktik baru agar Salah tetap produktif, baik sebagai penyerang sayap klasik maupun penyerang tengah.
Kini, setelah sukses mengantar Mesir ke Piala Dunia 2026, fokus Salah kembali ke Premier League. Liverpool berharap momentum positif dari laga internasional itu bisa menjadi titik balik untuk mengembalikan performa terbaik sang kapten di level klub — sekaligus membantu The Reds bersaing di papan atas Inggris dan Liga Champions. (*/rom)
















