Mahyeldi berharap STQH Nasional ini menjadi momentum untuk memperkuat identitas keislaman masyarakat Sumbar, yang memang dikenal dekat dengan nilai-nilai Al-Qur’an, sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
“Semoga Sumatera Barat semakin bersemangat menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar dalam kehidupan sehari-hari,” katanya, seraya memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Sumbar agar kafilah dapat memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama daerah di kancah nasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumbar, Edison, yang turut hadir mendampingi pelepasan, menyatakan dukungan penuh jajarannya.
“Kami dari jajaran Kanwil Kemenag Sumbar siap memberikan dukungan dan mendampingi anak-anak kita dalam STQH ini. Mudah-mudahan kehadiran kita akan meningkatkan semangat dan perjuangan untuk bermusabaqah,” ungkap Edison.
Ia menambahkan, seluruh qori, qoriah, hafiz, hafizah, hingga muhaddis telah menjalani pelatihan intensif atau Training Center (TC) sebanyak tiga kali. Kepala Biro Kesra Setda Provinsi, Al Amin, menjelaskan bahwa TC tersebut bertujuan mematangkan materi lomba dan mempersiapkan mental tanding para kafilah.
Sebelum memasuki TC, telah dilakukan seleksi perdana pada 17 hingga 19 Juli 2025, menyaring 66 peserta menjadi 22 peserta terbaik yang akan mewakili Sumbar di tingkat nasional. “Alhamdulillah atas kerja sama dan dukungan dari semua pihak, persiapan kafilah Sumatera Barat sudah berjalan dengan baik. Mudah-mudahan bisa memberikan hasil maksimal,” harap Edison.
Untuk diketahui, Sumatera Barat mengirimkan 22 peserta terbaik untuk berlaga di berbagai cabang lomba, mulai dari Tilawah, Hifzhil (Hafalan Al-Quran), Tafsir, hingga Hafalan dan Karya Tulis Ilmiah Hadis. (fan)
















