“Peran pemuda, masyarakat, tokoh adat, ninik mamak, dan bundo kanduang sangat penting untuk mewariskan kesenian ini kepada generasi muda,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Nagari Kamang Hilia, Eryanson, mengapresiasi terselenggaranya festival ini karena mampu mengarahkan minat dan bakat seni anak-anak di daerahnya.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Selain menjadi wadah kreatif, juga menanamkan semangat untuk melestarikan budaya Minangkabau kepada generasi muda,” ujarnya.
Festival Tambua Tansa tahun ini diikuti oleh 14 kelompok seni tradisi, terdiri dari 10 kelompok asal Kabupaten Agam dan 4 kelompok dari Kota Bukittinggi, yang berasal dari sekolah serta sanggar-sanggar seni daerah. (pry)















