POLIKO, METRO–Tradisi turun-temurun masyarakat Minangkabau kembali diangkat melalui program Satu Nagari Satu Event di Kota Payakumbuh. Kali ini, giliran Nagari Tiakar di Kecamatan Payakumbuh Timur yang menjadi tuan rumah kegiatan dengan tema “Tradisi Maanta Pabukoan,” Minggu (5/10). Tradisi Maanta Pabukoan merupakan kebiasaan masyarakat yang dilakukan setiap pertengahan bulan Ramadhan. Dalam tradisi ini, keluarga menantu perempuan datang ke rumah mertua untuk mengantarkan makanan berbuka puasa sebagai bentuk penghormatan.
Rombongan biasanya datang mengenakan pakaian adat khas Minangkabau, baju kuruang dan tikuluak kompong, sambil membawa dulang berisi aneka hidangan seperti nasi, sampodeh dagiang, semur ayam, pangek masin ikan kalai, sambal goreng, hingga kue tradisional seperti serabi, bubua cande, dan onde-onde.
Setibanya di rumah mertua, makanan tersebut disantap bersama keluarga besar, niniak mamak, bako, dan tetangga sekitar, untuk mempererat hubungan kekeluargaan.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman dalam kesempatan itu memberikan apresiasi terhadap upaya masyarakat Nagari Tiakar dalam melestarikan tradisi lokal. “Tradisi seperti ini adalah bagian dari jati diri masyarakat Minangkabau. Melestarikannya berarti menjaga nilai-nilai yang diwariskan para leluhur,” kata Wawako Elzadaswarman.
















