Ia menjelaskan, ketika terjadi kekurangan pasokan pangan di suatu wilayah di Sumatera Barat maka dapat dilakukan FDP dengan mendistribusikan pasokan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit, sehingga harga pangan tetap stabil dan tidak terjadi gangguan aksesibilitas pangan di Sumbar.
Pengiriman cabai merah keriting dari Magelang ini, lanjut Mahyeldi, juga merupakan langkah konkret dari tindak lanjut Kerja Sama Antar Daerah (KAD) antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, Bulog Perwakilan Wilayah Sumatera Barat dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) yang telah mendukung langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan di Sumatera Barat,” kata Mahyeldi.
Ia menegaskan, Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat optimistis bahwa dengan kolaborasi dan sinergi bersama dapat mewujudkan ketahanan pangan di Sumatera Barat.
“Kami mengharapkan tambahan pasokan cabai merah keriting 700 kg dari Magelang dapat kita salurkan kepada masyarakat Sumatera Barat melalui Operasi Pasar (OP) dengan memastikan masyarakat dapat membeli cabai merah keriting dengan harga terjangkau disaat harga masih melonjak,” ujar Mahyeldi.
Sementara itu, pantauan POSMETRO, kemarin, harga cabai merah sedikit mengalami penurunan, tapi masih terbilang mahal. Di pasar tradisional, cabai merah dijual kisaran Rp65 ribu per kilogram. Harga ini masih mahal, karena normalnya cabai dijual Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.
“Kemarin, saya beli cabai merah masih mahal. Cabai darek Rp64 ribu per kilogram. Ini sudah turun, seminggu lalu mencapai Rp80 ribu,” kata Nanda, salah seorang guru, Sabtu (27/9). (fan)















