“Saat ini sedang proses pengurasan kanal intake yang tersumbat, dan sudah selesai dilaksanakan,” katanya kepada POSMETRO, Rabu (19/2) siang.
Dijelaskan Hendrizal, tingkat kekeruhan air baku sangat tinggi dan menyebabkan instalasi pengolahan air tidak mampu mengolah air baku dengan kekeruhan di atas kemampuan olahnya. Untuk itu PDAM Kota Padang melakukan penyesuaian pada bukaan Valve Outflow Reservoir, karena tidak seimbangnya antara inflow dengan outflow reservoir.
Selain itu normalisasi pada sumber air yang ada, juga belum dapat dilakukan karena debit air sungai yang besar berpotensi membahayakan keselamatan operator, karenanya beberapa warga Kota Padang mengeluh akibat gangguan ini.
PDAM Kota Padang, kata dirut, meminta kepada seluruh pelanggan untuk mulai menampung air karena dikhawatirkan kondisi ini akan berlangsung cukup lama. Saat ini tim Produksi dalam kondisi siaga untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diharapkan.
Dengan situasi saat ini, warga Padang perlu bersiap dengan langkah-langkah mitigasi, seperti menyimpan air dalam jumlah cukup dan menghemat penggunaan air untuk kebutuhan esensial. Sementara itu, pihak Perumda AM terus berupaya mengatasi kendala teknis yang ada agar pasokan air bisa segera kembali normal.
Warga Kota Padang dan pelanggan PDAM diimbau tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang terkait perkembangan lebih lanjut.
Di sisi lain, dirut menyebutkan, produksi sudah dimulai kembali di beberapa wilayah Kota Padang, dan proses selanjutnya yaitu sedang melakukan normalisasi pengaliran air. “Kita butuh waktu normalisasi, karena pipa saat ini kosong dan mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan kami,” ungkapnya. (brm)
















