“Program makan siang bergizi (MBG), atau sebelumnya populer disebut makan siang gratis menjadi program unggulan yang paling banyak mendapat dukungan publik selama masa kampanye,” ujarnya.
Program makan bergizi gratis, kata dia, dalam 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran mulai direalisasikan bertepatan dengan semester awal anak-anak sekolah dari tingkat TK, PAUD, hingga SMA.
Adapun, target sasaran penerima program makan bergizi gratis juga beragam seperti pondok pesantre, ibu hamil dan menyusui, dan anak-anak balita. Memang, lanjut Johan, program makan bergizi gratis tahap awal ini belum menyasar banyak sekolah dan muncul sejumlah masalah seperti keterlambatan pengiriman, menu makanan yang kurang disukai anak-anak serta tidak semuanya mendapatkan susu.
“Tetapi secara umum, masyarakat memberikan apresiasi sangat tinggi atas realisasi janji kampanye Prabowo-Gibran tersebut dan berharap cakupan penerima manfaat program MBG bisa diperluas ke seluruh sekolah dan daerah,” jelas dia.
Sementara, Johan mengungkap aspek yang paling menjadi kritik untuk 100 hari pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu penegakan hukum dan korupsi, khususnya kasus PT Timah dengan nilai kerugiannya mencapai Rp300 triliun
Selain itu,
kasus pagar laut Tangerang yang diduga melibatkan pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, yang mendapatkan fasilitas proyek strategis nasional (PSN) era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Publik mengharapkan ketegasan Prabowo dalam menyelesaikan kasus-kasus korupsi hingga perampasan aset hasil korupsi untuk dialihkan kepada program-program kesejahteraan rakyat. Hal ini mencerminkan perlunya perbaikan dalam birokrasi pelayanan publik agar tanggap dalam bekerja dan menjalankan program-program pemerintahan,” pungkasnya.(jpg)














