Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dasril, memaparkan bahwa pihaknya telah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp209,4 miliar untuk berbagai program strategis di bidang pendidikan.
Dana tersebut, katanya, telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bidang agar penggunaannya dapat berjalan optimal.”Anggaran tersebut sudah dibagi ke masing-masing bidang sesuai kebutuhan prioritas,” jelas Dasril.
Ia juga memaparkan realisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang menurutnya menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung akses pendidikan bagi siswa yang kurang mampu. “Beasiswa ini diberikan kepada sekitar 250 siswa TK, 500 siswa SD, dan 600 siswa SMP. Kami pastikan program ini terus berjalan dengan baik,” tambahnya.
Terkait program makan bergizi, Dasril menjelaskan bahwa program ini memiliki cakupan yang cukup luas, termasuk menyasar siswa sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Program ini, katanya, bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat agar kesehatan dan tumbuh kembang generasi muda dapat lebih optimal.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, sehingga mendukung kesehatan dan perkembangan anak-anak,” ujarnya.
Untuk isu pembelian LKS, Dasril menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah ini.
Ia berkomitmen untuk menertibkan berbagai praktik iuran yang tidak sesuai aturan, sehingga tidak membebani masyarakat. “Kami akan menertibkan iuran yang tidak sesuai aturan dan memastikan kebijakan ini tidak membebani para orang tua,” tegasnya. Melalui kunjungan ini, Komisi C DPRD Kota Payakumbuh berharap agar Dinas Pendidikan dapat terus mengoptimalkan pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program demi meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Payakumbuh. (uus)
















