“Untuk Tahun 2025 saya menganggarkan dana pokir (pokok pikiran) saya Rp1 miliar untuk mendukung kemajuan masyarakat melalui koperasi dan UMKM. Masyarakat bisa ikut pelatihan dan beberapa program yang menambah ilmu serta keahlian dan akhirnya bisa berdaya secara ekonomi,” ujar politisi PKS tersebut.
Muhidi juga menyampaikan tipe agar jadi pengusaha sehat, berkembang dan sukses. Antara lain, mesti teguh pendirian tekad yang kuat, punya satu pilihan fokus sehingga tidak ada keragu-raguan.
Rina Morita, memaparkan, berdasarkan data yang dimiliki dinas tersebut jumlah koperasi di Sumbar terus meningkat, yakni pada 2021 sebanyak 4.048 koperasi, 2022 4.137 dan 2023 sebanyak 4.220 unit koperasi. “Namun sayangnya dari jumlah tersebut hanya sekitar setengahnya yang merupakan koperasi aktif,” ungkapan.
Padahal, lanjut Rina, semakin banyak koperasi di Sumbar maka akan semakin banyak masyarakat yang terbantu. Hal ini dikarenakan tujuan utama koperasi salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan anggota.
Oleh karena itulah, tambah Rina, pemerintahan provinsi terus menggencarkan berbagai upaya untuk mengembangkan sektor koperasi di Sumbar melalui berbagai program. Beberapa diantaranya seperti pembinaan koperasi, peningkatan kapasitas kemampuan manajemen koperasi hingga penilaian koperasi berprestasi.
“Pemberdayaan koperasi juga sesuai dengan visi misi gubernur yakni meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil menengah serta ekonomi berbasis digital,” katanya. (hsb)
















