Ditambahkan Budi, pihaknya meminta warga yang tinggal di dekat radius bahaya untuk mematuhi rekomendasi dari pemerintah.
“Kita harap tidak ada yang beraktivitas radius 4,5 kilometer dari kawah dan masyarakat yang tinggal dekat bantaran sungai untuk tetap hati-hati,” kata dia.
Untuk itu, sebagai langkah pencegahan, kata Budi, BPBD Kabupaten Agam juga telah memasang papan imbauan di beberapa titik rawan, yang berisi informasi jalur evakuasi.
“Terkait prosedur evakuasi, kami akan terus mengikuti arahan dari PVMB) untuk menentukan waktu yang tepat dalam mengungsikan warga apabila situasi semakin genting,” ucapnya.
PVMBG kembali menaikkan status Gunung Marapi dari Level II Waspada ke Level III Siaga terhitung Rabu (6/11). Peningkatan aktivitas Gunung Marapi yang telah memasuki level siaga ini membuat pemerintah setempat meningkatkan koordinasi dan memperketat pemantauan di sekitar wilayah yang berisiko terkena dampak letusan.
BPBD juga terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan berkoordinasi dengan instansi pemantau gunung berapi untuk memastikan keamanan warga. Upaya mitigasi lainnya juga diharapkan dapat meminimalkan kerugian jika terjadi peningkatan aktivitas gunung.
Dengan ditetapkannya status ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas, terutama bagi mereka yang berada di sekitar zona rawan bencana. Pemerintah Kabupaten Agam akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan status Gunung Marapi untuk memastikan keselamatan warga setempat. (pry)














