MALANG, METRO–90 menit di Stadion Kanjuruhan Malang, menjadi duel hidup mati bagi Semen Padang dan Arema FC. Semen Padang yang meraih kemenangan 1-0 di leg I di Stadion GOR H Agus Salim, tentunya tidak akan melepas begitu saja kemenangan yang susah payah diraih itu. Tidak ada kata lain, Kabau Sirah harus bermain impresif dan tak boleh membuat kesalahan sekecil apapun, saat berjumlah Singo Edan, dalam leg II semifinal Piala Presiden 2017, Minggu (5/3) malam. (live Indosiar pukul 21.00 WIB).
Kekalahan 0-1 di Padang membuat Arema harus bisa menang dengan selisih dua gol jika ingin melangkah ke final. Sementara itu, Semen Padang cukup dengan menahan imbang untuk melaju.
Dipastikan laga di Stadion Kanjuruhan Malang tidak akan mudah bagi skuat Nilmaizar.
Apalagi selama ini Arema FC dikenal memiliki fans fanatik, yang dipastikan selama 90 menit akan terus bernyanyi, meneriakkan yel yel untuk menyemangati seluruh pemain kesayangan mereka. Belum lagi, catatan lain jika tim tamu sering pulang dengan kekalahan saat bermain di Kanjuruhan.
Dalam sesi jumpa pers Sabtu (4/3) di Malang, Pelatih Nilmaizar mengungkapkan, jika seluruh pemain dalam kondisi fit jelang laga melawan Arema. Nil pun berharap, para pemain akan bermain militan dan bisa meraih kemenangan untuk memastikan satu tiket ke final.
”Keinginan kita tidak hanya hasil seri, tapi ingin menang dengan menampilkan seluruh permain terbaik anak-anak dan tim ini. Dalam sepakbola tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi. Sepakbola itu dinamis,” tutur eks pelatih timnas ini.
Nil juga mengakui, duel leg II di Malang akan sama beratnya ketika Semen Padang bermain di kandang sendiri. Untuk itu, tim pelatih akan mempersiapkan tim sebaik mungkin, melakukan evaluasi berdasarkan penampilan di leg pertama.
Arema yang didukung ribuan suporter fanatik, menurut Nil, bisa menjadi pemain ke-12 yang akan menambah semangat tim. “ Namun, kami ingin tradisi bermain di luar kandang yang tidak pernah kalah selama di Piala Presiden 2017. Kita berharap catatan baik itu, juga berlaku di Kanjuruhan nanti,” harap Nilmaizar.
Dalam lawatan ke markas Arema, Nilmaizar membawa 20 pemain. Yakni, kiper M. Ridwan, Rendi Oscario, Boas Artururi, Cassio de Jessuss, Novan Setya Sasongko, Novrianto, Fandry Embiri, Handi Ramdan, Kevin Ivander. Kemudian pemain Korsel Ko Jae-sung, Vendry Mofu, Rudi, Irsyad Maulana, Riko Simanjuntak, Adi Nugroho, Syaiful Bahri, dan Tambun Naibaho serta striker Marcel Sacramento.
”Persiapan hanya dua hari. Latihan yang harus kami lakukan adalah bagaimana anak-anak fresh, baik fisik atau hatinya. Kita harus bisa mencetak gol. Jadi saat bertanding di Stadion Kanjuruhan kita bisa menang,” papar Nil, dikutip dari laman semenpadangfc.co.id, kemarin.
Dia menyadari permainan Arema FC bagus. Menurutnya, kombinasi pemain junior, senior dan asing di Arema FC berjalan secara baik. Tetapi, dia yakin anak asuhnya bisa tampil apik, meskipun berada di bawah tekanan Aremania yang akan memadati Stadion Kanjuruhan.
”Kita tidak akan bermain bertahan. Normal saja. Kami sudah terbiasa bermain dibawah tekanan pendukung tuan rumah. Apa bedanya saat main di Madura. Alhamdulillah, bisa menang dihadapan penonton mereka,” lugas Nil.
Sementara itu, pahlawan kemenangan Kabau Sirah di Stadion GOR H Agus Salim, Marcel Sacramento, mengingatkan rekan-rekannya untuk tetap fokus menatap laga kedua, sekalipun puas dengan kemenangan di kandang sendiri.
”Masih ada satu pertandingan lagi dan kami ingin meraih hasil positif pada laga kedua nanti demi melaju ke final,” kata striker yang jadi top skor sementara di Piala Presiden ini.
Ketajaman Sacramento (5 gol) di lini depan, tentu diharapkan bisa ditunjukkan di Stadion Kanjuruhan. Berduet dengan Vendry Mofu (4 gol), striker berkebangsaan Brasil itu, diminta bisa “garang” dan kembali menjebol gawang Kurnia Meiga.
Jaga Keperawanan
Di sisi lain, lini belakang Semen Padang yang masih perawan selama 450 menit (5x laga), bisa tetap terjaga. Dengan ketangguhan kiper M Ridwan di bawah mistar gawang, serta rapat dan disiplinnya lini belakang, diharap Arema FC akan kembali sulit menembus kotak 12 pas Semen Padang.
M Ridwan yang sudah mencatatkan lima cleansheet serta 11 penyelamatan, tentunya akan kembali diuji saat melawat ke markas Arema FC. Eks kiper Persib Bandung itu, kini menjadi satu-satunya kiper yang gawangnya masih perawan di ajang Piala Presiden. Karena, Persib yang sebelumnya menjadi klub yang belum kebobolan, akhirnya kalah di leg I semifinal saat melawan Pusamania Borneo FC. Dimana, Persib kalah 1-2.
Sementara itu, kubu Arema FC juga tak kalah optismistis. Pelatih Aji Santoso tetap meyakini timnya punya peluang besar melaju ke final, apalagi laga kedua mereka bermain di kandang sendiri.
Kekalahan Arema atas Semen Padang berkait gol tunggal Marcel Sacramento itu, menjadi kekalahan pertama di era kepelatihan Aji Santoso. Hasil tersebut sekaligus menghentikan rekor positif Arema tidak terkalahkan di tiga pertemuan terakhir di Padang.
”Kami masih memiliki peluang besar untuk menang di laga kandang. Mental pemain tidak masalah, usai kekalahan di Padang,” sebut Aji.
Menurut dia, leg I di Padang kedua tim menampilkan penampila terbaik. Itu terbukti, selama 90 menit laga sangat ketat dan menarik. ”Pemain kami sudah tampil bagus, terutama pada babak kedua. Kami hanya kecolongan penalti. Sayang banyak peluang didapat babak kedua belum membuahkan gol,” lugas Aji. (ren)