PADANG, METRO–Perang Ukraina-Rusia berdampak terjadinya krisis pangan di sejumlah negara-negara Eropa. Krisis pangan tersebut menjadi perhatian Pemerintah Indonesia juga. Pemerintah terus melakukan kordinasi dengan kepala daerah, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar ketersediaan pangan dapat terpenuhi bagi masyarakat.
Khusus Sumatera Barat (Sumbar), Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui Asisten II Setdaprov Sumbar, Wardarusmen, Selasa (24/1) mengatakan, Pemprov Sumbar telah melakukan langkah-langkah antisipasi ketersediaan pangan bagi masyarakat Sumbar.
Tidak hanya antisipasi ketersediaan pangan dampak dari perang Ukraina-Rusia, antisipasi ketersediaan pangan juga dilakukan untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2023.
Wardarusmen mengatakan, antisipasi dilakukan dengan menggelar rapat kordinasi OPD di lingkup Pemprov Sumbar pada 10 Januari 2023 lalu, yang dipimpin oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Melalui rapat kordinasi tersebut, Mahyeldi menyampaikan perlu beberapa antisipasi yang disiapkan jelang Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah. Seperti kenaikan harga BBM, waspada erupsi Gunung Marapi, memastikan stok pangan harus tersedia, mengkoordinasikan pembenahan irigasi di Sumbar, kemacetan, serta deteksi jumlah orang yang masuk ke wilayah Sumbar.
Mahyeldi juga menjelaskan tantangan pengendalian inflasi jelang pelaksanaan bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 tahun ini. Termasuk juga kemiskinan ekstrem.
Langkah-langkah yang dilakukan di antaranya, melakukan pemantauan berkala terhadap kecukupan stok barang dengan berkoordinasi dan bersinergi antar institusi, untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi barang selama Ramadan dan Idul Fitri 2023.
Langkah lainnya, melakukan operasi pasar untuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri tahun 2023. Melakukan gerakan menanam satu juta cabe dengan membagikan bibit cabe di polybag.
Terkait pengendalian inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 Hijriah, perlu diperhatikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta memberikan subsidi harga beras bekerjasama dengan Bulog.
Menindaklanjuti hasil kesepakatan rapat kordinasi tersebut, Gubernur Sumbar mengirimkan surat kepada OPD Pemprov Sumbar dan bupati wali kota se-Sumbar, 18 Januari 2023.
Berdasarkan surat tersebut, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta OPD Pemprov Sumbar, wali kota dan bupati agar melakukan pemetaan dan langkah antisipasi untuk menjaga ketersediaan stok pangan dari bulan ke bulan. Terutama pada momen HBKN, liburan sekolah dan tahun baru.
Mahyeldi juga meminta OPD, bupati dan wali kota, agar mempercepat ketersediaan bibit dan penanaman dari awal tahun. Terutama untuk produk-produk yang dapat mendorong terjadinya lonjakan harga pada komoditi tertentu.
Kemudian juga diminta berkordinasi dengan Bulog terkait dengan pendistribusian beras impor untuk mengatasi kemiskinan esktrem. Melakukan kordinasi degan Badan Pangan Nasional untuk penyediaan heuler baru. Serta melakukan kordinasi dengan pelaku usaha pangan untuk memenuhi kebutuhan daerah daerah yang dianggap defisit dan mengalami kelangkaan.
Melalui surat tersebut, Mahyeldi juga meminta agar memfasilitasi adanya kerjasama bisnis to bisnis antara pelaku usaha yang ada di kabupaten kota lingkup Provinsi Sumbar. Termasuk juga menjaga kelancaran distribusi dan mengantisipasi permasalahan ketersediaan BBM melalui kordinasi dengan PT Pertamina dan Hiswana Migas.
Mahyeldi juga mendorong kordinasi dengan OPD teknis dalam memetakan pembangunan jaringan irigasi dan penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian lainnya. Melakukan antisipasi kelangkaan ketersediaan ternak sapi untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha dari sekarang.(fan)