SIJUNJUNG, METRO-Dalam menyikapi berbagai permasalahan sosial isu nasional dan isu strategis daerah yang terjadi saat ini, seperti inflasi, tingginya kasus LGBT, dan tingginya angka stunting. Kemudian permasalahan kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah di Kabupaten Sijunjung.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Sijunjung menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis kepada Sekretaris Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kader Dasawisma se-Kabupaten Sijunjung, yang dilaksanakan di Balairung Kantor Bupati Sijunjung, Muaro Sijunjung Senin (6/11).
“Sejauh ini gerakan PKK di Kabupaten Sijunjung telah memperlihatkan dampak yang positif sebagai mitra kerja pemerintah kita” hal ini disampaikan oleh Kadis DPMN, Joni Antonius dalam laporannya.
Sudah banyak peningkatan dan capaian dari 10 program pokok dalam PKK yang dirasakan oleh Kabupaten Sijunjung saat ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD).
“Tujuan kegiatan Bimtek kali ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua stakeholder yang terkait dengan PKK dan Dasawisma, baik dalam hal administrasi dan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing stakeholder” jelas Joni.
Dalam sambutan Bupati Sijunjung yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sijunjung, Endi Nazir, menyampaikan harapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung agar kader-kader PKK seperti Posyandu yang saat ini berjumlah 1600 orang dan kader Dasawisma 3119 orang memiliki potensi yang besar untuk aktif mensosialisasikan 10 program pokok PKK tersebut dengan ide-ide kreatif.
Komentar