SAWAHLUNTO, METRO–Rombongan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sawahlunto langsung terjun ke lokasi untuk salurkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi yang menghancurkan ratusan rumah warga di daerah Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar, Sabtu (5/3).
Bantuan itu diberikan langsung kepada para korban bencana yang ada di Kabupaten Pasaman berupa Sembako, baju-baju layak pakai, selimut, pampers anak-anak, pembalut serta sejumlah uang sebesar Rp9,3 juta. Sedangkan untuk Kabupaten Pasaman Barat Kemenag Sawahlunto memberikan bantuan berupa uang Rp 9,1 juta yang diberikan kepada Kakanmenag Pasaman Barat Muhammad Nur.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Sawahlunto Dedi Wandra mengungkapkan, bantuan ini diutatamakan pemberian Sembako dan kebutuhan mendesak saat ini. “Sengaja dengan menyusuri dari rumah ke rumah, pada lokasi Bencana Gempa yang ada. Agar bantuan tersebut dapat diterima langsung oleh korban bencana gempa di Kabupaten Pasaman. Meski medannya sulit mendaki di perbukitan dengan kondisi jalan yang kecil dan juga banyak yang rusak tapi tidak menyurutkan langkah rombongan Kemenag untuk menjangkau lokasi,” ujar Dedi Wandra yang juga pernah menjabat menjadi Kakanmenag di Pasaman beberapa waktu lalu.
Abdul Karim merupakan penyuluh Agama di Kabupaten Pasaman untuk Nagari Malampah juga sebagai pemandu Kemenag Sawahlunto dalam menyebarkan bantuan tersebut mengucapkan rasa syukurnya dan terimakasih kepada rombongan Kemenag Sawahlunto karena telah bersedia jauh-jauh datang dan berempati terhadap korban bencana gempa didaerahnya.
Banyak dari korban bencana yang rumahnya luluh lantak di sini, sehingga sampai sekarang mereka harus tinggal di tenda-tenda darurat atau tenda bantuan yang dibangun di perkarangan rumah mereka. Sudah hampir seminggu ini kondisinya seperti ini, yang kasihannya bila turun musim hujan deras kemana mereka akan berteduh, rumah sudah rubuh, di tenda kebanjiran. Apalagi bagi keluarga yang memiliki bayi. Ditambah ada beberapa daerah yang sulit ditempuh di Kabupaten Pasaman ini karena jembatan yang putus akibat banjir lahar dingin dari gunung Talamau Pasaman. “Pihak kami berkerjasama dengan BNPB, aparat kepolisian, Pramuka, Kemensos dan juga relawan-relawan berupaya untuk mendistribusikan segala macam bantuan hingga sampai ke sasaran,” ucap Abdul Karim.
Kepala Kemenag Pasaman Barat Muhammad Nur yang bertemu dengan Kakanmenag Sawahlunto Dedi Wandra menyebutkan, dari anggota lingkungan Kemenag Pasaman Barat ada sekitar 40 orang guru-guru serta ASN mereka yang kehilangan rumahnya akibat bencana gempa tersebut.
“Sehingga kami menyediakan kantor Kemenag Pasaman Barat sebagai tempat pengungsian dengan mendirikan tenda-tenda pengungsian pada malam hari juga menyediakan dapur umum. Di sini ada sekitar 200 pengungsi dari 40 Kk dari lingkungan Kemenag Pasaman Barat ditambah bagi masyarakat umum yang juga terkena bencana gempa. Pihak kami juga sudah mendapatkan bantuan tambahan tenda dan menerima segala bentuk jenis sumbangan baik berupa uang dan bantuan sembako atau kebutuhan lainnya. Semoga kedepannya akan ada solusi positif bagi keluarga lingkungan Kemenag yang terkena korban gempa juga masyarakat Pasaman Barat lainnya agar kembali seperti sediakala,” jelas M Nur.
Pada kesempatan itu Muhammad Nur juga mengucapkan terimakasihnya kepada Kemenag Sawahlunto atas rasa empati yang dalam terhadap musibah tersebut. ” Ini bentuk aksi nyata dan cepat tanggap yang peduli terhadap kami warga Pasbar,” ujar M Nur. (pin)