LIMAPULUH KOTA, METRO–Anggota DPR-RI, Reska Oktoberia terus mendorong percepatan penuntasan pembangunan Monumen Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima puluh Kota. Yang saat ini masih terganjal Intruksi Presiden (Inpres). Berbagai upaya yang dilakukan Rezka Oktoberia, terus melakukan koordinasi agar percepatan penuntasan Pembangunan Monumen PDRI di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota segera dituntaskan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga bangunan yang sudah ada dan bernilai miliran rupiah tidak lapuk dimakan usia. Terlihat baru baru ini Reska Oktoberia melakukan Rapat Kordinasi (Rakor) dengan sejumlah pihak di Monumen PDRI di Koto Tinggi.
Dalam Rakor itu juga hadir perwakilan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam), Sekretariat Kabinet, Bappenas, Kemendagri, Kemendikbud, serta Gubernur. Selain Rakor terkait kelanjutan Pembangunan Monumen PDRI, juga dilakukan peninjauan lapangan dan diskusi terkait masukkan informasi, penyusunan/pembahasan strategi percepatan pembangunan.
Menurut Reska, ia akan terus mendorong agar Pembangunan Monumen PDRI terealisasi ampai tuntas, termasuk aspek-asepek pendukung dan infrastruktur, seperi kampus, momumen dan yang tidak kala penting adalah terkait infrastruktur jalan menuju Monumen PDRI yang saat ini masih belum layak.
”Kita terus mendorong agar pembangunan Monumen PDRI di Koto Tinggi oleh Pemerintah Pusat melalui lembaga Negara bisa segera tuntas, salah satunya dengan melakukan Rakor di Koto Tinggi baru-baru ini dengan sejumlah lembaga Negara, termasuk Gubernur Sumatera Barat. Selain Rakor juga kita lakukan peninjauan lapangan dan diskusi bersama tim Pusat,” ucapnya akhir pekan kemarin kepada wartawan.
Politisi Perempuan itu juga menambahkan, nantinya Tim Pusat yang melakukan peninjauan lapangan akan melaporkan hasil Rakor kepada Menteri Politik Hukum dan HAM, Mahfud, MD untuk mantinya Menkopolhukam (Mahfud.MD.red) akan meneruskan hasil rakor, diskusi dan peninjauan lapangan itu ke Presiden Joko Widodo. ”Tim Pusat yang kemarin datang ke Koto Tinggi melakukan peninjauan lapangan serta Rakor, akan menyampaikan hasil kerjanya ke Menkopolhukam Pak Mahfud, MD, untuk selanjutnya dilaporkan ke Presiden Joko Widodo,” tambah Rezka.
Ia berharap nantinya Presiden Joko Widodo, bisa segera menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) agar Lembaga Negara terkait bisa dengan yakin ikut melakukan pembangunan, sebab saat ini hanya satu Kementrian yang terlibat dalam Pembangunan Monumen PDRI itu yaitu Kemendikbud dan Ristekdikti. ”Karena untuk pembangunan butuh Inpres supaya lembaga Negara terkait bisa dengan yakin ikut melakukan pembangunan. Kita berharap dengan program atau staregi Nasional dari pak Jokowi, Koto tinggi bisa jadi kawasan Sejarah Nasional dan kawasan ekonomi/ kawasan terpadu sebab banyak potensi daerah yang ada disini,” ucapnya.
Ia juga akan terus mendorong agar Intruksi Presiden (Inpres) sebagai dasar hukum kelanjutan pembangunan monumen PDRI di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, segera ditandatangi Presiden RI Joko Widodo.
Perjuangkan Infrastruktur Jalan di Gunuang Omeh
DR (HC) Syawaluddin Ayub Malin Marajo, yang juga tokoh budayawan Sumatera Barat sekaligus tokoh Koto Tinggi, Luak Limo Puluah, menyebut bahwa Rezka Oktoberia, benar-benar memperjuangkan pembangunan fisik dan SDM untuk Kabupaten Lima Puluh Kota. Salah satunya, yang diperjuangkan oleh Rezka Oktoberia terkait dana alokasi khusus pembangunan infrastruktur jalan di Koto Tinggi senilai 16 Miliar. ”Saya melihat langsung dengan mata kepala saya, bagaimana Rezka Oktoberia menyampaikan kepada Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, saat kunjungan kerja ke Monumen Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Lima Puluh Kota, terkait infrsaturktur jalan di sekitaran monumen PDRI atau Koto Tinggi Gunuang Omeh,” jelas Syawaluddin Ayub.
Dikatakan Syawaluddin Ayub, Reska Oktoberia begitu getol memperjuangkan pembangunan infrastruktur di Koto Tinggi. Mengingat, Koto Tinggi sebagai basis PDRI berada di tempat strategis. Karena dekat dari Pasaman, Agam dan Bukittinggi. Saat ini jalan tembus dari Pagadih, Kabupaten Agam tinggal pengaspalan saja sudah sampai di Koto Tinggi. Dan dari Pasaman juga sudah dibuka oleh Bupati Pasaman. (uus)