PADANG, METRO–Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) hadir untuk mengelola pelaksanaan haji agar masyarakat bersemangat naik haji. Di mana biaya melaksanakan haji tidak seluruhnya dibebankan kepada calon jemaah haji, tetapi juga ditanggung BPKH melalui pengelolaan uang jemaah haji. Anggota DPR RI Komisi 8, Asli Chaidir menyebutkan, jika dahulu haji biayanya di bawah Rp40 juta, namun pada tahun 2022, untuk pergi haji biayanya mendekati Rp70 juta.
“Dari total biaya Rp70 juta tersebut, yang dibayar calon jemaah haji hanya Rp35 juta. Sisanya dibayarkan dari uang jemaah yang dikelola BPKH,” terang Asli Chaidir, saat kegiatan Desiminasi Strategi Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Haji dan Sosialisasi BPKH, Kamis (14/9) di salah satu hotel di Padang.
Asli Chaidir juga mengungkapkan, saat ini dana haji yang dikelola oleh BPKH mencapai Rp158, 6 triliun. “Uang ini diletakkan di sukuk bank yang dipercaya pemerintah. Inilah yang dapat membantu jemaah haji,” terang Anggota DPR RI dari Fraksi PAN itu.
Melihat kondisi perkembangan saat ini, diakui Asli Chaidir, sebagai Anggota DPR RI mencemaskan jika Negara Saudi Arabia mengharapkan pemasukan negaranya dari haji ini. Padahal, sejak dahulu sampai sekarang tidak ada kebijakan tersebut.
“Jika kebijakan tersebut terlaksana, yang dicemaskan itu akan berdampak kepada naiknya biaya haji. Kita khawatir dengan kebijakan Arab Saudi ini, lima tahun ke depan apa uang di BPKH ini masih bersisa?” terangnya.
Bahkan, ungkap Asli Chaidir, tahun 2024 nanti biaya haji itu mencapai Rp92 juta. Tahun ini saja biayanya mencapai Rp90 juta. Calon jemaah haji membayar Rp50 jutaan dari total Rp90 juta biaya haji.
Asli Chaidir juga mengungkapkan, kondisi saat sekarang ini, jika dulunya biaya jemaah haji yang disubsidi mencapai 50 persen, subsidi bisa berkurang hanya 25 persen.
“Ini yang kita khawatirkan. Apalagi ada penambahan kuota haji. Kami Komisi 8 DPR RI berkomitmen betul-betul berniat baik untuk penyelenggaraan haji. Sekarang bahkan sedang merancang mengurangi jumlah hari di Saudi Arabia untuk menekan biaya yang semakin besar,” terangnya.
Untuk mengurangi biaya haji, banyak saran yang menginginkan agar BPKH membeli hotel di Mekkah atau Madinah. Agar harganya bisa bersaing dan dapat membantu biaya jemaah haji, karena banyak jemaah haji Indonesia. “Tapi usulan ini masih dikaji,” tambahnya.
Selain masalah biaya haji, kondisi yang dihadapi saat ini, masa tunggu haji itu sudah mencapai 24 tahun. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Asli Chaidir mengajak masyarakat untuk mengikuti program haji muda. “Tujuannya, agar tidak terlalu tua untuk haji. Masa tunggu haji ini sudah 24 tahun. Kita berikan sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.