PADANG, METRO–Anggota DPR RI asal Sumbar, H.Andre Rosiade mengatakan, usaha mikro yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Andre Rosiade saat membuka kegiatan Sosialisasi Program Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bertajuk Mendorong Penumbuh Kembangan UMKM dan Jiwa Kewirausahaan di Hotel Mercure Padang.
“Usaha mikro juga memberikan kontribusi mengurangi pengangguran jika mampu berkembang, naik kelas usaha dan merekrut pegawai,” kata Anggota Komisi VI DPR RI tersebut, Rabu (8/11) pagi.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, katanya, jumlah wirausaha di Indonesia diharapkan tembus 11,2 juta atau sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Indonesia.
“Di tahun 2023 ini, angkanya baru sebesar 3,47 persen. Angka ini cukup jauh bila dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara ASEAN lainnya, seperti Singapura yang 8,76 persen dari jumlah penduduk,” kata Ketua Harian Dewan Pimpinan (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut.
Andre Rosiade mengharapkan, program-program yang dijalankan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dapat berjalan dengan baik, sehingga nantinya akan membuat ekonomi menjadi lebih kuat dari sebelumnya. “Krisis mengajarkan kita bahwa UMKM adalah fondasi ekonomi yang mampu menghadapi krisis,” ucapnya.
Program-program yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2018, kata Andre, jumlah pelaku UMKM Indonesia berjumlah 64,2 juta atau 99,90 persen dari pelaku usaha di Indonesia. “Daya serap tenaga kerja UMKM adalah 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap pekerja di Indonesia di dunia nyata,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumbar tersebut.
Sementara itu, sambungnya, potensi UMKM terhadap ekonomi nasional sebesar 61,1 persen dan sisanya 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha.
Komentar