PASAMAN, METRO – Akibat hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Pasaman dari Kamis (11/10) sore, membuat sejumlah titik di kembali diterjang banjir. Tercatat sebanyak 11 unit rumah warga di tiga kecamatan, Bonjol, Koto Tangah, Simpati dan Silalang dan Kecamatan Duokoto rusak dihantam banjir serta tanah longsor pada, Jumat (12/10) dini hari.
Banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan itu juga merusak sejumlah infrastruktur dan fasilitas lainnya. Di Bonjol, banjir menghanyutkan tiga unit rumah warga di Kampung Ambacang, Nagari Limo Koto. Dua unit jembatan gantung di Kampung Ambacang, Nagari Limo Koto dan Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia. Kedua jembatan itu penguhubung antar kampung dan area pertanian.
Di Koto Tangah, Simpati, lima unit rumah warga dilaporkan ditimpa tanah longsor. Bencana tanah longsor juga memutus akses jalan Lubuksikaping-Koto Tangah menuju ke Tigonagari.
Sementara di Duokoto, bencana tanah longsor menimpa tiga unit rumah warga. Longsor juga sempat menutup akses jalan Duokoto-Talu, Pasbar selama beberapa jam. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. Saat ini, para korban tersebut sudah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
”Ada beberapa rumah warga tertimpa longsoran dan banjir. Ada ditiga lokasi, yaitu Bonjol, Simpati dan Duokoto,” kata Kabag Humas Pemkab Pasaman, Delsi Syafei.
Bupati, kata Delsi, sudah memerintahkan OPD terkait aktif dan bertindak cepat melakukan pendataan dan penanganan bencana dibeberapa titik di daerah itu.
”Personel Satpol PP dan Damkar. Seluruhnya diperintahkan pak Bupati turun ke lokasi bencana, lakukan evakuasi dan membantu warga tertimpa musibah,” ujar Delsi.
Demikian juga dengan BPBD dan Dinas Sosial. Diminta segera melakukan pendataan jumlah kerusakan akibat bencana banjir dan tanah longsor malam tadi serta melakukan pendistribusian bantuan sembako.
”Dinsos, diminta segera salurkan bantuan sembako dan lainnya kepada warga yang kehilangan rumah. BPBD, segera data rumah yang rusak, infrastruktur yang rusak dan fasilitas lainnya untuk penanganan lebih lanjut,” ucap Kabag Humas.
Di sisi lain, bencana tanah longsor juga sempat memutus akses jalan Lubuksikaping-Bukittinggi tepatnya di Lurah Berangin Kecamatan Bonjol akibat longsor. Namun pada Jumat (12/10) pagi akses sudah dapat dilewati kembali oleh kenderaan. Sejumlah alat berat juga disiagakan di lokasi tersebut.
Sebelumnya, satu unit ambulans milik Puskesmas Bonjol sempat terjebak tanah longsor dan pohon tumbang di Lurah Barangin Kecamatan Bonjol pada Kamis Malam. Ambulans merujuk pasien hamil yang hendak melahirkan ke RSUD Lubuksikaping, sekitar pukul 03.00 WIB.
”Beruntung pasien melahirkan itu dapat dievakuasi dengan cepat dan selamat ke RS. Evakuasi menggunakan mobil lain yang ada di depan ambulans, yakni jenis Rubicoon milik seorang warga. Mobil itu bisa menembus tumpukan material longsor,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman, Amdarisman.
Kini, kata Amdarisman, ibu hamil tersebut sedang mendapat penanganan medis di RSUD Lubuk Sikaping Pasaman. Dan mobil ambulans yang terjebak kini sudah bisa dikeluarkan dari longsoran. (cr6)