Dijelaskan AKP Haryani Bahri, kejadian berawal sekitar jam 09.00 WIB, korban ditinggalkan dalam keadaan tidur di kamar oleh kedua orang tuanya untuk pergi berjualan siput laut di pantai Gandoriah Pariaman. Setelah balik berjualan sekitar pukul 10.45 WIB, orang tua korban melihat anaknya sudah gantung diri di kusen pintu kamar.
“Melihat kejadian tersebut, orang tua korban langsung memotong tali gantungan yang terikat pada leher korban, dan berteriak minta tolong kepada tetangga sambil mengatakan anaknya telah gantung diri di kamar rumahnya,” jelas AKP Haryani Bahri.
Setelah mendapat laporan, AKP Haryani Bahri menambahkan, anggota SPKT Polsek dan jajarna Satreskrim Polres Pariaman mendatangi TKP. Sesampai di lokasi ditemukan korban sudah berada di lantai rumah dalam keadaan tergeletak dengan kondisi leher bekas jeratan tali.
“Untuk memastikan keadaan korban, korban dibawa ke RSUD Pariaman diperiksa oleh dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. Tidak ada tanda – tanda kekerasan terhadap korban. Korban diperkirakan meninggal dunia lebih dari 3 jam,” ujarnya.
AKP Haryani Bahri menegaskan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, termasuk orang tua korban, kuat dugaan korban mengalami depresi hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Depresinya korban disebabkan karena faktor perceraian dengan istrinya.
“Korban baru saja bercerai dengan istrinya akibat masalah ekonomi sehingga mengalami depresi. Menurut keterangan tetangganya, korban pulang dari perantauan di Tanah Abang Jakarta sekitar 1 bulan yang lalu, korban tidak ada bergaul dan keluar dari rumah,” tukasnya. (ozi)
















