SAWAHLUNTO, METRO–Bukti sejarah perkeretaapian yang panjang di Kota Sawahlunto pada masa kolonial Belanda menarik perhatian seorang ahli dari Belanda, Gerrad de Graaf untuk menelusuri lebih lanjut.
Ketertarikan Gerrad dalam menelusuri sejarah kereta api di Kota Sawahlunto disambut baik oleh pemerintah setempat. Hasil penelusuran tersebut terbit dalam bentuk sebuah buku berbahasa Indonesia yang diluncurkan pada acara “Launching Buku Kereta Tambang di Hindia Belanda” di Museum Kereta Api Kota Sawahlunto.
“Kami dari Pemerintah Kota Sawahlunto menyambut baik ini karena informasi yang ada di buku itu, kata Pak Gerrad 80 persen walaupun judul bukunya Kereta Api Hindia Belanda, tapi di Sumatera Barat,” ungkap Hilmed, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto, baru baru ini..
Lebih lanjut, menurut Hilmed, area B Ombilin Coal Mining Heritage merupakan salah satu lokasi yang diakui sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Area B tersebut dahulunya merupakan jalur transportasi batu bara dari Padang ke Sawahlunto dan sebaliknya.
Peluncuran buku Kereta Tambang di Hindia Belanda ini pun sejalan dengan tujuan dari pemerintah setempat untuk mempromosikan Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Kota Sawahlunto.
Keunggulan Kota Sawahlunto sebagai salah satu Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO ini tentu merupakan sebuah nilai tambah dalam menunjang sektor pariwisata dan budaya.
















