PADANG, METRO – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang melepas tujuh mahasiswa dari Prodi Manajemen Perbankan Syari’ah (MPS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN IB untuk mengikuti program magang di Zurich Takaful dan Lembaga Keuangan Syariah, Kuala Lumpur, Malaysia.
Rektor UIN IB Padang, Eka Putra Wirman menyebutkan, magang ke Malaysia tidak hanya sekedar belajar mempraktekkan ilmu yang sudah diperoleh dan kemudian menemukan hal-hal baru berkait dengan ilmu dan keterampilan di lapangan. Namun juga membawa nama dan misi UIN Imam Bonjol Padang.
“Saya berharap mahasiswa yang mengikuti program magang bisa menjalankan kepercayaan yang diberikan dengan sungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawab yang diberikan. Jaga sikap dan perilaku karena mahasiswa peserta magang merupakan duta yang diharapkan mampu menjaga nama baik pribadi dan lembaga,” pesan Eka saat melepas mahasiswa magang di ruang kerjanya di Gedung Rektorat Kampus II Lubuk Lintah Padang, Senin (4/3).
Lebih lanjut, Eka menjelaskan, kepada mahasiswa terpilih tersebut bahwa sebagai mahasiswa UIN IB Padang, mereka menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Namun tidak terkesan sombong atau sok. Sikap santun yang merupakan implementasi dari nilai-nilai universal dari sisi etika mesti menjadi satu ciri khas dari mahasiswa UIN IB Padang.
Selain itu, Eka menyebutkan, kesempatan emas magang di luar negeri harus mereka pergunakan sebaik-baiknya, termasuk mencari peluang untuk bekerja di negeri jiran tersebut yang sesuai dengan tingkat pendidikan. Dia juga berharap, dalam laporan hasil magang mereka nanti, tidak hanya berisi deskripsi hasil magang, namun juga ada masukan-masukan baru yang bermanfaat bagi prodi dan fakultas.
Sementara itu, Dekan FEBI H. Ahmad Wira menjelaskan, bahwa pengiriman mahasiswa magang ke Malaysia kali ini adalah angkatan kedua. Progam ini dapat terlaksana berkat kerja sama yang sudah dijalin antara FEBI (UIN IB) dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia.
Dalam hal ini, kata Ahmad, FEBI hanya memilih dan mengantarkan mahasiswa magang. Sementara lembaga keuangan syari’ah yang menjadi tempat magang dan juga tempat kediaman selama berada di sana menjadi tanggunjawab perguruan tinggi dimaksud. Perguruan tinggi tersebut antara lain adalah International Institut of Islam Thought, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dan Kolej Universiti Insaniah.
Ketua Jurusan/Prodi MPS, Yenti Afrida menyampaikan, bahwa ketujuh mahasiswa terpilih tersebut sebelumnya telah melalui beberapa tahap seleksi, termasuk seleksi kemampuan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing (Inggris) dalam pelaksanaan magang menjadi penting, mengingat ketika di tempat magang mereka akan berkomunikasi menggunakan bahasa asing.
Alasan hanya tujuh mahasiswa yang dikirimkan, menurut Yenti, hal tersebut merupakan konsekuensi dari beberapa hal. Pertama dari kemampuan finansial mahasiswa, sebab transportasi pergi dan pulang. Kemudian biaya hidup selama di Kuala Lumpur menjadi tanggungjawab mahasiswa.
“Namun demikian mereka akan memperoleh uang lelah dari lembaga tempat magang. Kedua kemampuan bahasa asing. Kedepan kami prodi MPS akan berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa yang memperoleh kesempatan magang ke luar negeri,” ujar Yenti. (mil)