Dengan adanya penangkapan itu, dikatakan Haris, masyarakat menjadi takut memanen sawit di kebun yang mereka tanam. Sementara bertani sawit satu-satunya mata pencaharian masyarakat. Sehingga, efek dominonya banyak, ribuan jiwa terdampak, anak sekolah akan berhenti, dimana kami mau mencari makan.
“Selain itu, masyarakat diharuskan menjual ke koperasi yang ditentukan, dengan harga yang lebih murah. Ini sangat merugikan masyarakat. Jika masyarakat yang tinggal di hutan kawasan bermasalah, harusnya diselesaikan secara baik-baik bukan malah ditangkap. Masyarakat ingin diberi ketenangan dalam bekerja, melanjutkan hidup, untuk generasi muda juga,” harapnya.
Sebelumnya menggelar aksi hari kedua ini, massa aksi tersebut bermalam dan membuat dapur umum di halaman Mesjid Raya Sumbar. Pagi, mereka kemudian melakukan long march menuju Kantor Gubernur Sumbar untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Beberapa orang perwakilan dari pejabat Pemprov yang diutus untuk kembali menemui massa aksi, terlihat beberapa pejabat utama/pimpinan OPD Pemprov Sumbar memberikan penjelasan kepada massa aksi.
Saat diwawancarai, Kepala Kesbangpol Pemprov Sumbar, Jefrinal Arifin, mengatakan bahwa pihaknya kembali menemui masa aksi tersebut atas perintah dari Gubernur Sumbar,
“Tetapi mereka tidak mau ditemui oleh utusan, kebetulan dua hari ini, pak Gubernur ada agenda penting ke luar daerah, dan sementara Pak Wagub ada Agenda ke Pasaman Barat,” kata Jefrinal
Lebih lanjut, Jefrinal mengatakan, apabila mereka masih bertahan dan melanjutkan untuk demo itu hak mereka, “Yang penting kita sudah berniat baik untuk menemui mereka dan berdialog dengan mereka,” katanya.
Tambahnya, jika masyarakat mau berdialog dengannya, beserta segenap Pimpinan OPD Pemprov Sumbar, maka dia akan berkoordinasi dengan Gubernur Mahyeldi, dan menyampaikan butir-butir tuntunan yang di sampaikan oleh masyarakat.
Sementara Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Mursalim mengatakan bahwa saat ini Gubernur Mahyeldi sedang berada di Jakarta, sehingga masih belum dapat menemui massa aksi yang sudah berhari-hari demo. “Gubernur sedang di Jakarta untuk penandatanganan MoU dengan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma,” ujar Mursalim. (cr2)
















