PDG.PARIAMAN, METRO–Memilukan. Dua bocah yang sedang bermain, tewas tertimpa tembok rumah kosong di Korong Kampung Pauh, Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padangpariaman, pada Selasa (13/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
Tragedi itupun sontak membuat gempar warga setempat. Pasalnya, jenazah kedua bocah bernama Almeer Thafiq dan Furqan Maulana yang sama-sama berusia enam tahun itu, di bawah reruntuhan dinding rumah yang kondisinya memang sudah rusak akibat gempa beberapa tahun silam.
Orang tua kedua bocah itupun menangis histeris menyaksikan kondisi korban yang tubuhnya sudah tebujur kaku dan banyak luka. Jenazah kedua bocah tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk memastikan kondisinya.
Namun, setelah dicek, tim medis di Puskesmas memastikan kedua korban sudah meninggal dunia. Setelah itu, jenazahnya diserahkan kepada orang tuanya untuk dikebumikan. Polisi yang mendapatkan informasi adanya kejadian itu, juga datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhammad Arv mengatakan, tragedi yang mengerikan itu terjadi saat hujan melanda daerah tersebut. Saat itu, Almeer dan Furqan sedang bermain di rumah kosong dengan kondisi beberapa bagian dindingnya runtuh akibat gempa.
“Ketika itu, kedua korban berada di dekat dinding selebar 3 kali 3 meter yang terikat dengan tali jemuran. Kedua korban yang bermain di lokasi, menarik-narik tali yang terikat ke dinding rumah bekas gempa itu,” kata AKP Arvi kepada wartawan, Rabu (14/6).
Ditambahkan AKP Arvi, diduga tembok yang sudah tidak kuat akibat kerusakan sebelumnya, tidak mampu menahan beban dan tiba-tiba roboh menimpa Almeer dan Furqan.
“Kedua korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian oleh pihak puskesmas. Keluarga korban dengan hati yang berat menerima kepergian tragis anak-anak mereka dan memilih untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum,” jelas AKP Arvi.
AKP Arvi mengakui, peristiwa ini menjadi keprihatinan besar bagi masyarakat setempat. Orang tua korban dengan penuh keikhlasan menerima takdir yang menimpa anak-anak mereka. Tragedi ini menyadarkan akan pentingnya keamanan dan perawatan bangunan yang mengalami kerusakan atau tidak aman.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap kondisi bangunan yang rapuh, terutama saat cuaca buruk seperti hujan lebat. Langkah-langkah ke depan, diharapkan bangunan yang dipastikan tidak kokoh atau sudah rusak akibat gempa untuk diperbaiki atau direnovasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tukasnya. (ozi)