SUDIRMAN, METRO–Peristiwa kebakaran di Kota Payakumbuh pada tahun 2022 ini terbilang tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sejak awal Januari hingga Oktober 2022, Bidang Pemadam Kebakaran mencatat terjadi sekitar 70 peristiwa kebakaran, sementara pada tahun 2021 lalu hingga akhir Desember tercatat 70 peristiwa kebakaran.
Tingginya peristiwa kebakaran pada tahun ini disebabkan cuaca ektrim yang panas yang terjadi waktu lalu, korsleting, alat pemasak serta kelalaian anak-anak yang bermain api. Selain itu juga disebabkan pembakaran sampah yang tidak diawasi sehingga bara api yang tertiup angin menjadi api yang membesar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (KABID) Damkar Kota Payakumbuh, Budi Kurniawan, Selasa (25/10). Peristiwa kebakaran terbaru yang terjadi di Payakumbuh adalah terbakarnya sebuah rumah adat di Kelurahan Pakan Sinayan Kecamatan Payakumbuh Barat yang biasanya dijadikan sebagai tempat menggaji anak-anak disekitar.
“Untuk peristiwa kebakaran yang terjadi di Payakumbuh meningkat pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejak awal Januari hingga Oktober 2022, Bidang Pemadam Kebakaran mencatat terjadi sekitar 70 peristiwa kebakaran, sementara pada tahun 2021 lalu hingga akhir Desember tercatat 70 peristiwa kebakaran,” sebut Budi.
Mantan Lurah Payolansek itu juga menambahkan, dari 70 peristiwa kebakaran yang terjadi hingga Oktober 2022 itu yang terbanyak terbakar adalah rumah dan berada di Kecamatan Payakumbuh Barat.
“Yang banyak terbakar sejak awal Januari lalu adalah rumah, dan dari lima Kecamatan yang ada, di Kecamatan Payakumbuh Barat paling sering terjadi peristiwa kebakaran,” ucapnya.
Selain melakukan pemadaman terhadap peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Payakumbuh, Tim Damkar yang dikomandoi Budi juga kerap melakukan perbantuan pemadaman di daerah tetangga, Kabupaten Limapuluh Kota. Total perbantuan pemadaman yang diberikan mencapai 25 peristiwa kebakaran.
Mengantisipasi terus bertambahnya jumlah peristiwa kebakaran di Kota Payakumbuh, Pemadam Kebakaran terus melakukan sosialisasi terhadap ibu-ibu rumah tangga terkait pencegahan dan penanganan kebakaran, merekrut puluhan relawan pemadam kebakaran yang berasal dari Kelurahan untuk perpanjangan tangan terkait sosialisasi pencegahan, Pemadaman awak, evakuasi korban serta membantu mensterilkan lokasi kebakaran.
“Untuk mengantisipasi kasus kebakaran, kita melakukan sosialisasi terhadap ibu-ibu rumah tangga yang ada di Kecamatan terkait pencegahan dan penanganan kebakaran, merekrut puluhan relawan pemadam kebakaran yang berasal dari Kelurahan dengan sejumlah peran, terutama atau inti adalah melaporkan jika terjadi peristiwa kebakaran,” tutup Budi. (uus)